Thursday, August 11, 2016

Budaya , Makanan , Ciri Khas Tulungagung

Oke dikarenakan sama kakak pendamping saya disuruh kasih review mengenai Budaya , Makanan , Ciri Khas dari kota asal saya , ya saya kasih deh Info yang mungkin akan bermanfaat buat teman-teman yang ingin mengetahui lebih lagi keistimewaan daerah saya , yaitu Tulungagung.
Untuk intro nya sendiri.Tulungagung merupakan sebuah daerah lebih tepatnya kabupaten ya , yang berada di ujung selatan dari Provinsi Jawa Timur.Dari kota malang sendiri bisa di akses kurang lebih selama 2,5 jam (dua setengah jam rek) naik mobil ataupun kereta.Jadi enggakperlu takut kelamaan di jalan , lumayan cepat kok hehehe.Tulungagung sendiri berdiri sejak 12 November 1205 (lama banget bro).Kabupaten Tulungagung beribukota di Kecamatan Tulungagung, yang terletak tepat di tengah Kabupaten Tulungagung. Kabupaten Tulungagung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan.
Terus apa saja yang istimewa dari Tulungagung? , Okelah saya akan coba membahas beberapa hal yang menjadikan Tulungagung itu istimewa.Berikut ini merupakan beberapa budaya dan chiri khas yang ada di tulungagung bro.
TIBAN
Tiban, merupakan suatu permainan dua orang saling cambuk mencambuk. Cambuk yang dipergunakan tersebut dari lidi aren juga diancam (dipintal). Inti permainan ini adalah latihan keberanian, tetapi umumnya permainan ini dimainkan bersamaan dengan upcara “meminta hujan”. Kita memang tidak dapat menunjukkan dari zaman apa tarian/permainan ini asal mulanya.
Tetapi melihat pelaksanaan permainan ini biasanya pada musim kering, dimana petani-petani sangat mengharapkan adanya hujan, maka nama permainan itulah yang mempunyai arti magis. Tiban berasal dari kata “tiba”, yang artinya jatuh. Dalam hal ini dengan diadakannya permainan itu diharapkan agar “jatuh hujan” pada saat-saat kering itu. Kepercayaan semacam ini tentu tidak terlepas dari unsur dinamisme/animisme yang memang pernah hidup di tanah air kita. Pelaksanaan permainan Tiban didahului dengan sembahyang Istiqa.
Reog Tulungagung
Reog Tulungagung merupakan gubahan tari rakyat, menggambarkan arak-arakan prajurit Kedhirilaya tatkala mengiringi pengantin “Ratu Kilisuci“ ke Gunung Kelud, untuk menyaksikan dari dekat hasil pekerjaan Jathasura, sudahkah memenuhi persyaratan pasang-girinya atau belum. Dalam gubahan Tari Reog ini barisan prajurit yang berarak diwakili oleh enam orang penari.
Yang ingin dikisahkan dalam tarian tersebut ialah, betapa sulit perjalanan yang harus mereka tempuh, betapa berat beban perbekalan yang mereka bawa, sampai terbungkuk-bungkuk, terseok-seok, menuruni lembah-lembah yang curam, menaiki gunung-gunung, bagaimana mereka mengelilingi kawah seraya melihat melongok-longok ke dalam, kepanikan mereka, ketika “Sang Puteri“ terjatuh masuk kawah, disusul kemudian dengan pelemparan batu dan tanah yang mengurug kawah tersebut, sehingga Jathasura yang terjun menolong “Sang Puteri“ tewas terkubur dalam kawah, akhirnya kegembiraan oleh kemenangan yang mereka capai.
Kopi Cethe (CIRI KHAS)
Hayo apa itu Kopi Cethe ? Oke saya jelaskan , Kopi Cethe  merupakan aktifitas ngopi seperti biasa akan tetapi ada sedikit unsur seni disini , yaitu melukis.Jadi bekas bubuk kopi yang ada di gelas itu bisa digunakan untuk melukis loh.Media yang digunakan bukan sembarangan , yaitu sebatang rokok.Kenapa demikian? hal ini karena Kopi Cethe  dapat menambah rasa dari rokok yang katanya bisa lebih nikmat
Oke budaya udah , tinggal makanan yang belum.Untuk makanan sendiri sebenarnya ada beberapa yang menjadi ikon dari Kabupaten Tulungagung.Tetapi ada satu makanan yang merupakan favorit bagi masyrakat Tulungagung yaitu AYAM LODHO.Makanan ini sebenarnya mirim sama sayur oncom (mungkin).Wujudnya itu Ayam yang ada kuahnya dari santan dan rasanya enak soalnya bumbunya itu beraneka ragam.
ITULAH TADI SEKILAS KOTA KELAHIRAN SAYA, TERIMA KASIH.

Load disqus comments

0 comments